Thursday, December 18, 2008

3D Movies

Suatu film dapat dikatakan sebagai film 3D dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Biasanya yang dikatakan film 3D adalah film animasi yang menampilkan grafik2 bersifat 3D, seperti Toy Story, Shrek, Bug's Life, sampai film-film teranyar seperti Bolt dan Madagascar 2.

Selain itu, bisa juga yang dikatakan sebagai film 3D adalah film yang menggunakan teknologi khusus dalam menampilkan gambar, sehingga penonton dapat merasakan efek yang lebih *hidup* dari film tersebut. Tentunya kita masih ingat serial Remi yang waktu itu tayang di RCTI. Sewaktu itu para penonton `dihasut` untuk membeli kacamata 3D supaya bisa melihat tayangan tersebut dengan efek wow. Selain itu, ada juga miniseri komedi seperti likalikulakilaki, sampai Anak Ajaib yang menggunakan teknologi tersebut. Pada saat itu saya tidak berhasil memanfaatkan si kacamata, karena kok rasanya sama aja ya dibandingkan dengan tidak pakai kacamata sekalipun? hehe..



Beberapa pekan yang lalu, ada seorang teman yang mengajak saya untuk nonton film Journey To The Center of The Earth 3D. Terus katanya untuk nontonnya perlu pake kacamata 3D. Gw cukup excited, karena baru denger bahwa di Indonesia ternyata ada juga ya yang nontonnya perlu pake kacamata 3D, hehe. Walau begitu, gw rada pesimistis. Jangan2 hampir sama aja kayak yang di tipi-tipi.

Karena penasaran, saya pun akhirnya ingin mencoba untuk menonton film 3D, di mana yang sedia tayang pada saat itu adalah JTCE dan Bolt. Saya akhirnya memilih Bolt, karena film tersebut memperoleh review yang bagus dimana-mana.. hehe.. Terus dari mana dapat kacamata 3D nya? Seluruh penonton dipinjamkan kok, jadi tenang saja, dan tetap berdoa semoga pemakai kacamata yang sebelumnya tidak sedang terkena virus mata.

Begitu film dimulai, saya coba untuk tidak memakai kacamata 3D terlebih dahulu. Sapatau sama aja. Eh ternyata, film tersebut memang harus ditonton dengan kacamata 3D. Kalo engga, bakalan pusing banget.. Filmnya burem paraaaah.. Kalau kacamatanya digunakan, baru terlihat begitu hidup dan nyata. DAHSYAT!! Gw sampai merasa menjadi anak-anak lagi. hahaha.. Amazed nontonnya.. hehe..

Di Jakarta (atau mungkin Indonesia) sendiri, baru bisa ditonton di Plaza Senayan XXI dan Studio XXI @e'X. HTM nya sendiri lebih mahal dibanding film yang biasa, yaitu dua kali lipatnya. Cukup wajar sih, soalnya untuk menayangkannya perlu proyektor khusus. Dan yang perlu diperhatikan kalau mo nonton sama anak kecil, film tersebut tidak ada subtitles nya.. Tapi ngeliat gambarnya saja sudah sangat menyenangkan kok, hohoho..

Huwah, pengen lagi nih nonton film 3D, sampe search2 di Internet dan gw dapatkan film 3D yang akan rilis tahun depan.

Ohya, kalo film 3D IMAX itu kayak gimana ya? Dan kenapa teater IMAX di Indonesia cuma ada di Keong Emas TMII? Hmmm....

Saturday, December 13, 2008

Merk yang sudah dianggap sebagai jenis benda

Sebenernya sih yang bener itu 'Merek', bukan 'Merk'.. Tapi suka merasa jengah aja karena beberapa orang menyebutkan kata 'Merek' dengan /mérék/(seperti pada kata pepes), khan bisa menimbulkan tafsiran yang menyeramkan, hehe..

Lagi pengen me-list merk apa aja yang sudah begitu menyatu di kepala, sehingga diasosiasikan dengan jenis benda tersebut.

Contoh:
Pasta gigi, disebut dengan ucapan Odol. FYI, Odol kabarnya adalah nama merk yang terkenal jaman dulu, cuma sekarang sudah tidak diproduksi lagi.
Eh eh, setelah googling, kayaknya masih produksi cuma udah ga masuk ke Indonesia. Ini websitenya.

Snack, yang disebut dengan Chiki.
Popok bayi, yang disebut dengan Pampers.
Air minum dalam kemasan, yang disebut dengan Aqua.
Mie instan, yang disebut dengan Indomie.
Pembalut wanita, yang disebut dengan Softex.
Pembunuh serangga, yang disebut dengan Baygon.
Deterjen, yang disebut dengan Rinso (untuk sebagian orang).
Bahkan denger2, petromaks juga nama merk lampu templok. w000t!!

Hmm, apa lagi ya kira2?

Tambahan dari Pandows:
Correction fluid, yang disebut dengan Tipp-Ex. *damn! bahkan gw bingung membahasakan correction fluid. Cairan untuk membenarkan? :P*
Highlighter, yang disebut dengan stabilo.
Kertas tempet kecil2 *atau apapun itu namanya*, yang disebut dengan Post-it.

Hmm, gw jadi curiga kalo Pandu ngurusin bagian ATK. hahahaha

Wednesday, December 03, 2008

Qurban

Berkurban dalam pandangan Islam adalah perbuatan yang sangat dianjurkan. Kurban termasuk sunnah muakkadah. Artinya bukan sekedar sunnah (sebaiknya dilakukan) namun sangat baik dilakukan. Imam Nawawi mengatakan, berkurban lebih afdhol dari sekedar sunnah (Al Majmu', VIII hal. 341)

Kurban adalah hewan (berupa unta, sapi, atau kambing) yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq, dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ayat Al Qur'an di bawah ini menjadi dasar syariat penyembelihan hewan kurban.

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah." (Al Kautsar 1-2)

Ibnu Jarir mengartikan ayat tersebut sebagai berikut : "Jadikanlah shalatmu ikhlas hanya untuk Allah semata dengan sama sekali tidak mengharapkan kepada selain daripada-Nya. Demikian juga kurban yang kamu tunaikan, niatkanlah hanya untuk Allah, tidak untuk berhala-berhala, sebagai realisasi syukur atas apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu yang tak terhingga banyaknya."

Nah, untuk berkurban sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, umumnya adalah ke masjid terdekat atau ke tempat penjual hewan kurban. Salah satu alternatif adalah dengan mengikuti program THQ (Tebar Hewan Qurban). Adik saya sendiri telah mengikuti program ini dari beberapa tahun lalu, dan bahkan sudah pernah saya tulis di postingan ini.

Selain itu, khususnya untuk tahun ini, harga yang ditawarkan oleh THQ tersebut sangatlah bersaing.. Seperti yang dapat dilihat di beberapa website seperti okezone, kompas, dan lain-lain. Harga kambing ukuran standar saat ini berkisar antara 900K - 1 juta rupiah. Sedangkan di THQ harganya hanya 770K rupiah. Keadaan yang sama terjadi dengan harga sapi. Mungkin salah satu penyebabnya adalah THQ memberdayakan peternak-peternak lokal yang dekat dengan tempat tujuan penyaluran kurban, sehingga biaya distribusi bisa ditekan.

Nah, kalo punya kelebihan rizki, yuk kita berkurban.. :)

Thursday, November 20, 2008

In Memoriam: My Dearest Old Uncle

Salah satu pakde saya telah meninggal dunia pada hari Selasa, tanggal 18 November 2008 jam 12.30 AM di RS Fatmawati Jkt. dalam usia 73 tahun (Lahir 11 Oktober 1935, Wafat 18 November 2008) karena pendarahan pada lambungnya.
jenazah almarhum saat dibawa dari rumahnya di Panglima Polim
Pakde Dayat merupakan kakak tertua dari ayah saya, dimana ayah saya sendiri merupakan anak ke-8 dari pasangan H. Syamsunu - Hj. Siti Sutarsih. Sebagai anak sulung dari sebuah keluarga besar (keluarganya tdd dari 10 bersaudara), pakde telah memberikan teladan yang baik bagi keluarganya tentang arti kerja keras dan pantang menyerah. Salut akan perjuangan mbah beserta anak-anaknya.
disholatkan di Masjid Pusda'i, Bandung
Mantan ketua umum ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) ini adalah salah seorang pakde yang teramat baik, dan merupakan salah satu pakde yang dekat dengan saya. Beliau adalah satu-satunya orang yang memanggil saya dengan nama Aryo. Dengan suaranya yang berat dan sambil menghisap cerutu, beliau memanggil saya: "Yo, Aryo.. Sekarang udah semester berapa?", dsb. Kalau berbicara selalu nggremeng. Hmm, bahasa Indonesianya nggremeng apa ya? Jadi ga jelas gitu, mirip saya juga yang kalo berbicara suka mungkin terlalu cepat sehingga orang lain menjadi sulit menangkap. Nah kalo udah begitu, biasanya saya hanya mengiyakan saja, hehe.
saat dibawa di pemakaman keluarga yang berada di TPU Cikutra, Bandung
Beliau juga merupakan pakde yang paling sering menanyakan kabar dengan menelepon saya, dan biasanya ngajakin untuk nginep di rumahnya di Cijeruk. Karena saya suka males nginep di sana, jadi biasanya saya tolak. Dan sekarang saya jadi menyesal karenanya :(. Oh, I'm gonna miss him A LOT!!
Keluarga yang ditinggalkan
Dapat dikatakan banyak dari keluarga yang berhutang budi (bahkan mungkin nyawa) kepada beliau. Seperti yang kita tahu, terkadang untuk mendapatkan suatu obat tertentu itu tidak mudah. Entah stok kosong, atau impor tersendat, dan sebagainya. Salah satu contohnya adalah waktu adik saya yang waktu masih berusia beberapa bulan terkena sakit diare akut dan diopname dalam jangka waktu yang cukup lama. Si adek pun memerlukan beberapa obat dan susu yang saat itu sangat sangat sulit diperoleh di pasaran. Alhamdulillah dengan bantuan pakde, adik saya terselamatkan. Raker BEM Fasilkom UI 2007/2008 juga meminjam tempatnya di Cijeruk. Saat itu pakde terlihat amat senang, dan membantu begitu banyak. Sangat ingat waktu penutupan, beliau sempat bercerita panjang lebar kepada kami tentang kisah hidupnya dahulu. Begitu banyak yang bisa dicontoh darimu, pakde. Mudah2an saya bisa mengikutinya. Dan semoga pakde mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT. Amiiiin.. =============================================================== Saya mencoba search di google, dan ternyata ada hasilnya seperti berikut ini:
DRS. H. IMAM HIDAYAT
APOTEKER YANG HOBI MEMBUDIDAYAKAN
TANAMAN LIDAH BUAYA
Menjadi Apoteker yang bermanfaat
"Saya ingin menjadi Apoteker yang bisa bermanfaat bagi masyarakat," begitulah sepenggal kata dari Drs. H. Imam Hidayat, saat beliau diwawancara di rumahnya dan kebunnya di kawasan Cijeruk, Jawa Barat. Mantan Ketua Umum ISFI dan mantan Direktur Utama Kimia Farma yang juga Purnawirawan Laksamana Pertama Angkatan laut ini bahkan mengaku tidak berminat untuk berkecimpung di apotek karena kekhawatiran jika beliau tidak bisa memberikan contoh yang terbaik bagi profesi farmasi.
Sosok Imam Hidayat, adalah sosok pekerja keras. Semasa muda, beliau pernah mencicipi berbagai jenis sekolah, mulai dari sekolah keuangan sampai management. "Sebenarnya dulu saya tertarik menjadi tentara, dan memiliki keinginan masuk AKABRI," katanya menambahkan. Beliau juga pernah ingin masuk Kedokteran Angkatan Darat (AD), namun karena dianggap dokter saat itu sudah sangat banyak, beliau pun mengikuti saran lain yaitu masuk ke jurusan Farmasi FMIPA ITB pada tahun 1955 di Bandung. Dari sinilah perjalanan kehidupannya sebagai apoteker mulai dijalani. "Awalnya saya merasa bosan kuliah di farmasi, tapi saya sudah mengambil keputusan, jadi harus tetap dijalani. Saya bahkan tidak suka sama pelajaran biologi dan farmakognosi," katanya sambil tersenyum. Bapak Imam, begitu biasa beliau disapa memang seorang yang aktif, semasa kuliah dulu, beliau banyak aktif di banyak kegiatan salah satunya mengisi Assistensi di Universitas Padjajaran Bandung. Selain itu beliau pun pernah berjualan alat-alat labor. Sifatnya yang pantang menyerah membuat beliau terdidik untuk mandiri. Lepas dari Universitas, beliau mulai menjalani profesinya. Beliaupun sempat dikaryakan di Depkes dan kemudian pernah menjadi kepala logistik, laboratorium dan Litbang. Pada awal kelulusannya, beliau mengaku tidak pernah sempat terjun ke apotek. "Bagi saya Apotek adalah idealisme, dan jika saya terjun ke sana saya harus benar-benar bekerja di sana," katanya kemudian. Barulah kemudian beliau di-hired untuk menjadi Apoteker di Kimia Farma Apotek. Tidak ingin menyia-nyiakan posisinya, maka selama menjabat sebagai Apoteker di Kimia Farma, beliau mulai membuat sistem baru, dan sistem itulah yang berlaku sampai sekarang. "Mengaplikasikan suatu sistem yang baru memang tidak mudah, saya sempat mengalami tekanan, namun saya ingat prinsip saya, just do the best," katanya tegas. Perjalanan karir beliapun terus meningkat, pada tahun 1987, beliau menjadi Direktur Umum PT. Kimia Farma dan tahun 1989 menjadi Direktur Utama. Selama masa karirnya, beliau tidak pernah berhenti belajar, bahkan beliau mempelajari mengenai filosofi secara otodidak. Hal ini juga berkaitan dengan hobinya yang sangat suka membaca dan menulis. Banyak sekali hal-hal yang ingin diberikan kepada profesinya, namun yang terpenting, beliau ingin kelak tidak hanya bermanfaat untuk profesinya tapi juga untuk masyarakat banyak. Berkebun Lidah Buaya, Tidak Hanya Sekedar Hobi. Perkembangan dunia kesehatan saat ini memang sangat cepat, Industri-industri farmasi pun mulai menunjukan kemajuan. Bahkan bukan hanya di industri obat sintetik dan kosmetik, industri obat tradisional, herbal dan fitofarmaka pun mulai diperhitungkan. Banyak beberapa peneliti dari universitas terkemuka saat ini mulai gencar melakukan penelitian terhadap khasiat suatu tanaman, dan kemudian beberapa pengusaha mulai melakukan pengembangan terhadap hasil penelitiannya tersebut. Salah satu orang yang juga tertarik pada pengembangan tanaman obat ini adalah Bapak Imam Hidayat, yang saat ini mulai concern untuk mengembangkan tanaman lidah buaya, padahan di masa kuliahnya beliau sama sekali tidak menyukai pelajaran biologi dan farmakognosi. Ada beberapa alasan mengapa Laksamana Pertama TNI (Purn) ini akhirnya banting setir dan mulai mengelola perkebunan Lidah Buaya. Selain dikarenakan hobi, beliau merasa pekerjaan inilah yang paling pas untuk beliau jalani. "Kalau di Apotek saya harus ada tiap hari, kalau tidak berarti saya mewariskan hal yang salah pada anak-anak saya. Terus terang hati nurani saya menentang itu semua," katanya saat itu. Karena itu jugalah akhirnya pemilik perkebunan lidah buaya di daerah Cijeruk kabupaten Bogor ini pun mulai mencari pekerjaan lain yang bermanfaat, selain juga untuk mangisi hari-harinya. Ketika Redaksi MEDISINA mendatangi kediaman beliau, tampak perkebunan lidah buaya yang sangat luas. Lidah buaya yang ditanam pun berbeda dengan lidah buaya yang biasa di dapatkan diperumahan atau di jalanan. Ukuran Lidah buaya milik Bapak Imam sangat besar dan lebih kokoh. Menurut beliau, Lidah buaya yang beliau miliki adalah lidah buaya yang terbukti memiliki khasiat lebih untuk kesehatan. Karena manfaatnya itulah, beliau akhirnya menekuni usaha lidah buaya ini dan mulai menjadikannya sejenis Home industry. Saat ini, hasil dari perkebunan Lidah Buaya milik Bapak Imam mulai bisa dinikmati. Dengan teknologi yang sederhana, beliau telah membuat ekstrak lidah buaya itu dan mulai mengemasnya sehingga mudah digunakan. "Lidah buaya ini banyak sekali kegunaanya, salain untuk obat penyubur rambut, lidah buaya yang saya produksi juga bisa digunakan untuk mengobati gatal-gatal dan menyembuhkan rematik,"katanya menjelaskan. Saking tertariknya, para tim majalah MEDISINA pun boleh mengambil beberapa tanaman lidah buaya yang sudah dikemas. Lumayan sekali untuk persedian di rumah jika mengalami gangguan gatal dan rematik. Ternyata, Bapak Imam tidak hanya memanfaatkan lidak buaya untuk pengobatan, tetapi juga untuk bahan makanan. Tak ayal, saat di rumanya, Tim MEDISINA kemudian disuguhkan minuman dingin lidah buaya. Enaknya lagi, selain menyegarkan, lidah buaya buatan Bapak Imam juga menyehatkan. Disamping budidaya lidah buayanya yang mulai berkembang, beliau juga memiliki usaha lainnya, "saat ini saya juga memiliki peternakan, diantaranya peternakan ayam dan ikan," tidak tanggung-tanggung, tim MEDISINA pun boleh mencicipi hidangan ikan bakar hasil dari peternakan ikannya. Yang pasti, di masa tuanya, satu yang tidak pernah beliau lupakan yaitu membantu masyarakat di sekitarnya. Sosok ayah yang dermawan ini juga selalu ingat dengan prinsip beliau yaitu selalu berzikir, berpikir dan berbuat (beramal). Tim MEDISINA selalu mendoakan kesuksesan beliau (Vta/Mta/Dni).

Wednesday, November 19, 2008

before it all goes away

I am tryin to keep it all together
While the time it slips away and I know nothing last forever
Imagine there was no tomorrow and imagine that I couldn't see you face
There would be no limit to my sorrow 'cause there's nothing that could fill that space
I don't wanna put it off for too long, I didn't say all that I had to say
I wanna take my time and right the wrong before we get to that place

I wanna tell you something, give you something, show you in so many ways
'cause it would all mean nothing if I don't say something before it all goes away
Don't wanna wait to bring you flowers and waste another hour let alone another day
I'm gonna tell you something, show you something, won't wait till it's too late

Just a simple conversation and just a moment is all it takes
I wanna be there just to listen and I don't wanna hesitate
I don't wanna wait till the storm and something wrong and now you're gone and I can't find you

from "Tell You Something" by Keys, Stevenson, Haney, Brothers, Green, Mostyn..

==============================================================

Untuk kedua kalinya dalam tahun ini, gw merasa sedih denger kalimat2 di atas.
Ya, karena gw merasa belum melakukan sesuatu yg terbaik kepada orang2 yang gw cintai tersebut, akan tetapi mereka tiba-tiba meninggalkan gw untuk selama-lamanya.
it would have soo much beautiful if I had applied those words.

Show them that you love, show them that you care!

Wednesday, November 12, 2008

Wedding in Jogjakarta

**PERHATIAN: setelah saya melakukan reread tanpa koreksi, saya mengakui bahwa kualitas tulisan pada postingan ini dapat dikatakan sebagai salah satu yang terburuk selama saya menulis blog. Strukturnya sangat kacau, dan bahkan saya pun sulit memahami beberapa kalimat yang ada di dalamnya. Walaupun begitu, saya tidak berkeinginan untuk mengoreksinya. Biarkan saja. Lagipula, postingan kali ini hanya berfungsi sebagai catatan perjalanan yang pastinya tidak penting untuk khalayak ramai :) Terima Kasih**


It's been A LONG TIME since the last time I updated this blog..
Many things had happened, but very little from those quite worth it to be shared.

Okay, one story I wanna tell is about my cousin's wedding ceremony, held on September 08 in Jogjakarta. The wedding ceremony had been prepared since MONTHS ago. May be almost one year, if I'm not mistaken. I really waited for this occasion. Since initially, we planned to rent a bus, then depart together with one big family from jakarta to jogja. But,the implementation was quite different. for the sake of efficiency and effectiveness, I'll use Bahasa from now on. Soalnya setelah dibuat outline nya, cukup panjang juga yang mau ditulis. And u know, terkadang-kadang saya senang bertele-tele dalam menyampaikan sesuatu.. Hahaha.. Soo, just skip this post, except if u have lotta time to be consumed.. *grin*

Okay, jadi rencana untuk naik bis bersama-sama dibatalkan.. Karena keluarga besar kami tidaklah sangat besar. Plus banyak juga yang sibuk, sehingga untuk berangkat bareng-bareng naik 1 bis sepertinya sulit untuk diwujudkan karena jadwal yg beda-beda. Lagipula sayang aja kalo udah nyewa bis tapi isinya kosong melompong. Jadilah pada berangkat sendiri-sendiri sesuai dengan jadwal masing2 dengan naik pesawat dan kereta api. Saya sendiri lebih memilih naik kereta api, karena sudah lama sekali sejak saya terakhir kali menaiki ular besi itu (KRL ngga masuk dalam hitungan ya..). Kalo ga salah terakhir kali itu saya naik parahyangan (mungkin) pas SMP. Padahal pas SD, gw tergolong sering naik kereta api (walau ga sering-sering amat juga sih).. Salah satu yg gw berkesan dari naik KA pas itu adalah tisu basahnya, hahaha.. Entah aja, gw seneng banget nyiumin bau tisu basah itu, yg tak lain dan tak bukan adalah bau eau de cologne. Terus pesen makanan berupa bistik (yeah, not beef steak) atau nasi goreng dengan saus tomatnya.

Terus dulu sempet heboh pas keluar kereta argo-argoan: argo gede, argo lawu, argo bromo, dsb yang diklaim lebih cepat dibandingkan dengan yang biasa. Dengan kereta pamungkas yaitu argo bromo anggrek. Well, dulu sempet ngerasain pas argo anggrek baru2 keluar.. Dan gw mengakui kalo itu kereta bisa dikatakan sangat memuaskan. Wangi banget, terus dipasang anggrek dimana-mana. Mo buka pintunya aja mesti teken tombol.. Tapi denger2 sekarang udah jauh menurun ya? Entahlah, dah ga pernah naik lagi.. Hehe.. OOT ya? Emang.. Biarlah, daripada mesti buat 1 postingan lagi yang isinya tentang kenangan ga penting gw akan kereta api.. Hahahaha…

Okay back to topic…. Rencananya gw akan naik kereta api, akan tetapi saya diminta untuk berangkat bareng2 kloter pesawat bersama dengan adek (dia ada UTS, jadi ga bisa dateng cepet2), budhe, dan beberapa orang eyang. Huhu, padahal udah ngarep banget naik kereta api. Tak apalah, toh gw pulangnya akan numpak sepur.. Yayyy…


Sabtu

Jadilah hari sabtu pagi, gw memesan taksi express (cari yang tarif bawah dong..) untuk menjemput di rumah jam 05.15. well, emang sih rada kepagian. Tapi gapapalah, soalnya si bude minta ktemuan di airport jam setengah 8. ga enak aja kalo beliau sendirian nungguin kami..

Si supir taksi kayaknya lagi kerajinannn… coz dia jam 4.45 udah dateng!!! Hehhh.. Dan di saat itu adek gw bahkan belom mandi.. Hahahaha… jadilah dia cukup kalang kabut.. Padahal sih biarin aja, salah sendiri si supir taksi dateng kepagian. Huehehehehe….

Jadilah kami berangkat dari rumah jam 05.20, setelah sarapan ayam goreng buatan si mba.. *gw bahkan sempet kekenyangan di pagi hari, hahahaha. Parah ah..* destination: blok m. ke tempat terminal damri nya, which I didn't exactly know where it was. Tapi masa' sih supir taksi ga tau? Hahahaha… so I relied on him.. :P. dan akhirnya kami sampe terminal damri blok m dengan selamat sentausa.

Berdasarkan hasil riset yg telah saya lakukan di internet pada malam sebelumnya, bis damri berangkat setiap setengah jam sekali, dengan tarif 20rb/ orang. Berhubung kami sampai di terminal sekitar jam 5.40, berarti si bus paling cepet berangkat 20 menit kemudian. Waktu kami akan naik ke bis, tiba-tiba ada supir taksi yang menghampiri kami. Dia menawarkan jasa taksi dari blok m ke bandara dengan biaya 60ribu flat (udah termasuk tol). Sebenernya sih gw ga terlalu buru2, tapi 60ribu is so cheap maan.. Cuma beda 20ribu dengan damri (kami berdua, berarti harus bayar 40ribu kalo naik damri). Ya sudahlah, biar lebih cepet dan sekalian bantuin dia juga.. Hehehe..

Kami sampai di bandara soekarno hatta sekitar jam 7 (kayaknya sih lewat dikit), dan ternyata si bude sudah sampai duluan di sana… hoho.. Akan tetapi, kami tak bisa buru2 check in karena bahkan loket kami belom dibuka.. Huwaaa… jadilah kami menunggu ngalor ngidul ga jelas di situ, hihihi. Jam 8 kurang, barulah tu loket dibuka sehingga kami bisa check in. tak lama sebelum loket dibuka, eyang2 sepuh tersebut juga datang. Jadilah kami 7 orang berombongan.. Hehe..

**gw sadar kalo struktur tulisan gw sangat amat jelek.. Bahkan gw sendiri merasa ada yang salah dengan gaya penulisan gw. Efek karena udah lama ga nuliskah?** biarlah, hajar bleh saja dulu.. Hohoho…

Pesawat kami dijadwalkan untuk berangkat jam 9. suara dari speaker ruang tunggu c3 baru berkoar-koar pukul 8.50. dan kami pun langsung memasuki pesawat via trunk. Perkiraan gw, si pesawat akan berangkat jam 9.15. eh tapi ternyata si pramugari malah memberitahu kalo ada kesalahan teknis dengan pesawat, dan diperkirakan pesawat baru akan berangkat pukul 9.30. ugh, I hate the word 'kerusakan teknis', apalagi pas udah berada di dalam pesawat!! Tampaknya kerusakan teknis adalah hal yg biasa dan that's really okay for them. Hiks..

Akhirnya si burung besi terbang pada pukul 09.30 meninggalkan kota jakarta. Kalo terbang sebentar ternyata emang ga dikasih makanan ya, hehe. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit, dan alhamdulillah kami tiba di bandara adi sucipto dengan selamat. Ohya, masa' ya.. Khan sesaat setelah landing seperti biasa si pramugari akan memberikan info seperti suhu, waktu setempat, dsb. dia bilang waktu antara jakarta dan jogja beda 1 jam? Waduh, yo opo rek…

Di adi sucipto, kami dijemput oleh pa sugeng dan pa rono. Mereka adalah driver dari rental yg kami gunakan.. Dari bandara, kami langsung menuju mess jalawira dan mess jalaputra milik Angkatan Laut.. Di sana ternyata keluarga saya sudah hampir lengkap, lagi pada mempersiapkan diri untuk acara siraman.. Dan tentunya sudah tersedia makan siang, hohoho.. Makan siangnya berupa sejenis lontong cap gomeh..

Well, mess milik AL tersebut ternyata bagus, dan gw sama sekali ga nyangka.. Hahaha.. Soalnya biasanya khan mess terkesan 'biasa' cenderung ke kurang terawat, atau setidaknya 'so so' lah.. Tapi saya begitu terkesan dengan mess ini, bahkan dapat dikatakan lebih bagus dibandingkan dengan Wisma MM (magister manajemen) di jogja, dengan harga yang relatif sama. Bedanya mungkin hanya di sarapan. Kalo di mess AL, sarapan hanya berupa telur dan roti. But I think it's not a big deal.. :). Ohya, alasan kami memilih mess adalah supaya kami bisa menjalankan acara siraman. Kalo di hotel, selain mahal, pastinya akan lebih ribet. Sedangkan kalo di rumah sodara, maka khawatir akan merepotkan. Selain itu yang menginap juga cukuplah banyak.

Setelah istirahat bentar, harus segera bersiap-siap karena acara siraman dimulai jam 2-3an. Dresscode untuk saya siang itu adalah pakaian batik…. Sebelum acara siraman dimulai, kami makan makanan pre-siraman dahulu, hoho.. Makannya soto bangkong. Sayangnya, gw masih cukup kenyang karena baru lunch beberapa jam sebelumnya… tapi tetep aja, berhubung ada sate telor puyuh, gw memakannya dengan lahap.. Padahal katanya itu JAHAT banget, gudang kolesterol euy.. >.< style="font-weight: bold;">acara midodareni, dimana saya kali ini pakai PKJ (pakaian khas jatim). Bagi yang belom tau, bajunya rada mirip baju safari warna hitam lengan panjang, terus pake 'kuku macan', dan juga pakai songkok hitam. Kami sebagai pihak keluarga CPP, akan mendatangi kediaman CPW untuk memberikan peningset, perkenalan keluarga, dsb. Saya ke sana naik bis sewaan bersama keluarga yang lainnya. Kediaman CPW sendiri berada di perumahan dosen UGM di bulaksumur, berhubung sang ayah dari CPW merupakan dosen UGM. Sehari sebelumnya, saya udah baca di internet bahwa di jogja terdapat angin putting beliung yang memporak porandakan perumahan dosen ugm. Well, gw udah menduga kalo akan berefek pada rumah CPW, akan tetapi ga nyangka kalau efeknya begitu besar.

Jadi, waktu malam itu kami pergi ke sana.. Kompleks dosen UGM sangat teramat gelap.. Gw sampe mikir, "ini kita mau ngapain sih? Ko kayak masuk ke hutan-hutan gini?". Wajar saja, karena masih banyak pohon-pohon tumbang yang belom sempat dipindahkan.. Setelah beberapa saat, barulah kami melihat cahaya.. Dan waow, rumah yang lampunya nyala hanyalah rumah sang CPW, dan tentu saja hal itu disebabkan pihak keluarga menggunakan genset demi kelangsungan acara..

Telisik punya telisik, angin putting beliung tersebut sempat merubuhkan tenda yg sudah berdiri di rumah tersebut. Waktu angin putting beliung terjadi, pak dosen sedang berada di Grha Sabha yang terletak tak jauh dari rumahnya. Akibat angin putting beliung tersebut, banyak pohon (kecil bahkan besar) yang bertumbangan. Bahkan jalan masuk menuju rumahnya pun sempat tertutup beberapa pohon yang tumbang. Syukurlah rumah beliau tidak kenapa-kenapa, hanya tenda yang sempat jatuh..

Pada malam midodareni, tenda sudah berdiri dengan anggun dan dekorasi yang amat cantik. Tak tampak tanda-tanda rumah tersebut telah berjuang menghadapi angin putting beliung beberapa hari sebelumnya. Tampak begitu unik dan takjub jika membandingkan kondisi rumah CPW malam itu dengan kondisi sekelilingnya yg begitu gelap dan cukup berantakan.

Waktu baru masuk, yang kami lakukan adalah memberikan peningset kepada keluarga CPW. Peningset itu semacam pemberian atau istilah kasarnya kayak kotak upeti yang diberikan oleh CPP kepada CPW. Isi dari peningset itu sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari kosmetik, pakaian, makanan, kue, dan sebagainya. Tapi kemaren rada unik, karena salah satu peningsetnya adalah laptop!! Huaa,, gw jadi mupeng.. Ckckck, memang zaman udah berubah. Ohya, saya juga waktu itu kebagian bawa peningset juga lho.. Hohoho..

Setelah peningset diberikan, acarapun dimulai.. Pertama-tama perwakilan dari pihak CPP menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke rumah CPW, dan nantinya pihak dari CPW pun menjawab. Yah, bisa dikatakan basa-basi sih.. Hehe. Sebenarnya sih oke2 saja, tapi masalahnya itu semua disampaikan dengan bahasa jawa kromo inggil.. Oh my.. Setelah maksud dan tujuan diutarakan (karena letaknya di selatan kali ya.. xP), acara pun dilanjutkan.

Terus ada kisah kembar mayang yang dibawakan oleh 2 orang (yang mungkin adalah dalang). Mereka berdua berdialog yang isinya menceritakan kisah kembar mayang. Gw sama sekali ga ngerti isinya, tapi pas denger intinya sih sepertinya bagus. Bagaimana kehidupan berumah tangga itu, ga boleh egois, dan sebagainya. Lagi2 hal ini diceritakan dengan kromo inggil. Keluarga saya yang berasal dari jawa timur pun sebagian sebar ga ngerti, terutama yang golongan muda-cukup tua. Mereka hanya mengerti sekitar 25-50 persen saja. Yang ngerti hanyalah golongan sepuh yang berusia di atas 60 tahun. Yang muda-muda hanya bisa tepar bin ngantuk di kursi belakang.. Hohoho.. Manalagi tu kisah memakan waktu cukup lama, 1 jam ada kali.. Kisah itu diiringin dengan gending live, dan penuh dengan bunyi terektektek, dsb. :P

Orang tua dari CPW lalu menyampaikan sepatah dua patah kata, yang gw ga ngerti artinya (again). Terus nanya ke CPW apakah bersedia untuk dipinang, dan tentu saja CPW, yang dipingit di dalam kamar karena tak boleh bertemu dengan CPP, mengatakan Iya.. Hehe.. Setelah itu ortu CPW memberikan minum kepada CPP. Setelah itu, ibu2 dari keluarga CPP dipersilakan untuk liat2 kamar pengantin sekaligus bertemu dengan CPW.

Acara utama: makan-makan :P. yang saya suka adalah bakmi jawa nya. Dan gw curiga kalo itu catering itu belinya bakmi kadin.. Hmmm… CPP sendiri ga boleh makan. Jadi Cuma boleh duduk aja nungguin yang lain pada makan.. Hahahaha.. Abis acara makan2, pamitan dan langsung chao balik ke mess.. =D. ohya, pihak CPW pun memberikan semacam balasan atas peningset yang diberikan, dimana salah satu isinya adalah pakaian akad nikah.

Sampai di mess, ternyata kotak yang isinya pakaian akad nikah belom sampe dan keberadaannya tidak teridentifikasi.. Dan sontaklah CPP menjadi panik.. Hahaha.. Menurut salah seorang sepupu yang diserahi kotak baju akad, setelah menerima dari pihak CPW, ia memasukkannya ke dalam salah satu mobil innova warna hitam. (padahal pas itu ada 3 mobil innova hitam xD, dimana 2 mobil di antaranya adalah mobil sewaan). Celakanya, mobil2 tersebut sudah kembali pulang ke tempatnya masing2, karena waktu itu juga sudah larut malam. Ditelponlah driver2 tersebut, dan mereka diminta untuk memeriksa apakah ada kotak yang tertinggal di mobilnya.. CPP udah uring2an aja.. Ya iyalaaah, gila aja baju akad nikah untuk dipake keesokan paginya belom diketahui rimbanya. Walau kemungkinan hilang kecil, tapi khan tetep aja…

Rasa berdebar-debar ternyata tidaklah cepat berakhir, salah satu driver mengatakan bahwa kotak tersebut tidak ada di mobilnya. Sedangkan sepupu gw yg meletakkan ke dalam mobil rada2 lupa mobil manakah yg mengemban pakaian tersebut. Satu driver harapan terakhir juga sedang terjebak macet, sehingga tidak dapat mengecek dengan segera. 10 menit kemudian, barulah si driver menelpon, dan katanya ……….. ADA.. Alhamdulillah banget.. Kami semua langsung bernapas lega. Si driver kami minta tolong untuk kembali ke mess. Wajah CPP pun menjadi kembali berseri-seri.. Hehe..

Minggu…

Siap2 dari pagi hari.. Karena jam 7 rencananya udah berangkat dari rumah untuk pergi ke tempat acara akad nikah dilangsungkan.. Untuk menjaga stamina, kami tentunya sarapan nasi kotak terlebih dahulu. Sebenernya sih rada2 males mo makan pagi, apalagi makanannya berupa nasi box yang porsinya sudah fixed. Akan tetapi, penganan berupa nasi uduk dan telor pindang itu akhirnya tandas juga.. Hahaha..

Rencana awal mengatakan bahwa kami seharusnya udah berangkat sejak jam 7, akan tetapi karena satu dan lain hal menjadi diundur. Baguslah, karena persiapan bisa dilakukan dengan lebih matang. Misalnya saja menghias2 maskawin dan sebagainya, sehingga jadi lebih apik. Saya sendiri kebagian bawa salahsatu maskawin yang kotaknya paling berat -__-" (menjadi tumbal deh gw). Selain itu, acara pembagian kendaraan pun juga memakan waktu yang cukup lama. Maksudnya pembagian kendaraan di sini itu adalah mengatur anggota keluarga untuk menaiki kendaraan yang sudah tersedia (bukan kasih2 mobil lho yaa.. )

Dresscode untuk saya pagi itu masih tetap PKJ, hoho.. Terbilang menyenangkan jika dibandingkan dengan beskap, apalagi kalo udah pake jarik.. Eugh, buat jalan aja susah.. -__-"

Acara akad nikah pun dilangsungkan di kediaman CPW. Dimulai dengan pembacaan biodata2, terus khutbah nikah, ijab kabul, doa, dan penandatanganan dokumen. Abis itu dilanjutkan dengan acara adat: seperti basuh kaki, serah terima pengantin, dsb.. (gw baru tau kalo pas acara ijab kabul, ortu dari CPP *boleh* ga ngikutin acaranya). Setelah itu, saya kebagian tugas bawain sanggan (pisang yang udah dihias2 gitu.. Lagi2 kebagian ngangkat yg berat2.. Huhu). Setelah itu ada acara saweran.. Hoho.. Dan beda banget ya kalo di jogja. Orangnya pada kalem2 semua, padahal biasanya mah udah rebutan saweran engga yg tua engga yg muda.. Hahahahaha… Setelah acara2 tersebut dilangsungkan, lanjut ke acara sungkeman, dan abis itu para tamu dipersilakan untuk memberikan ucapan selamat kepada PP, PW, dan keluarga..

Acara makan2, ya begitulah =P. *dah mulai capek nih nulisnya*. Paling rada sebel aja karena pas baru ambil nasi bakar, eh udah disuruh pamit.. :((.. Ga jadi deh makan nasi bakar..

Back to Mess, istirahat bentar.. Abis itu ngider sebentar. Ke bakpia 29, dimana kita bisa liat proses pembuatannya secara langsung dan dengan mba2 yang ramah2. terus makan di SS aka Super Sambal.. Owalaah, udah jauh2 ke jogja, makanannya SS juga yang notabene di depok juga ada..

Gw sendiri sih belom pernah ke SS yang ada di jakarta, so it's fine lah.. Tadinya mo mang engking yang di jogja juga, akan tetapi sayang sekali ada spupu yang ga boleh makan udang, jadi batal.. Hehe.. SS menjual berbagai jenis penganan sambal, kayak sambal bajak, terasi, gobal gabul, tomat, dsb. Sambal gobal-gabul itu isinya campur2, jadi kayak semua macam sambal yang dimiliki oleh SS dicampur di situ, hehe.. Saya sendiri pesen sambel tahu, yang rasanya PEDES ABIZ!!! Langsung deh keringat bercucuran.. Rasa sambalnya enak, dan rasa lauknya juga sedap (mungkin karena pengaruh sambal. Pokoknya puas..)

Harganya juga sangat terjangkau.. Harga sambal berkisar antara 1000-2500 per porsi (dan kurasa 1 porsi per orang adalah cukup). Harga lauknya juga murah. Nasi putih @2000 per orang, sepuasnya!! Harga minum juga murah. Contohnya saja jus jambu ukuran besar harganya Cuma 3000 rupiah.. Murah bettttttttt..

Ohya, sebenernya sih pengen nyobain makan cak koting. Denger2 sih sambelnya lebih nampollll.. Yah, may be next time.. Hehehehe.. Abis makan dari SS, kami balik ke mess. Karena si adek mesti beres2, dia mesti ngejar pesawat ke jakarta sore itu.

Malamnya ada cara resepsi di Grha Sabha, dekat rumahnya PW. Grha Sabha nya UGM mungkin seperti Balairung di UI Depok atau Sabuga ITB di Bandung, jadi acara wisuda untuk UGM dilaksanakan di tempat tersebut. Entahlah bagaimana dengan di ITB, kalo di UI sendiri kayaknya ga pernah ada acara nikahan di Balairung. Kalo Grha Sabha, sepertinya acara tersebut cukup sering digunakan sebagai tempat perhelatan resepsi pernikahan..

Kali ini, saya memakai beskap lengkap dengan keris. yang bikin males tentu saja pakai jarik, sehingga geraknya gak bisa leluasa. terus ada keris yang ngebuat repot kalo mau duduk. blangkon sewaan yang berpotensi menularkan kutu, dan juga selop sewaan yang ga ada empuk-empuknya..

Saya sendiri sangat senang dengan dekorasi ruangannya yang didominasi dengan warna merah segar. Makanannya pun enak2, dan sangat berkecukupan (bahkan kebanyakan). Waktu tamu-tamu udah pada pulang pun, makanan2 tersebut masih banyak dan lengkap!!! (minuman softdrink yg biasanya cepet abis pun masih banyaaaaaaaak banget, begitupun makanan di stand2 pun masih melimpah ruah. Seperti baru disentuh setengahnya). Tapi apa daya, perutku pun tak cukup lagi walaupun tidak merasa kenyang (hahahaha, lagi maruk kali ya..). Tapi tentunya saya mesti sadar diri. Sadar diri? Hahaha. Entahlah itu kata yang pas atau tidak, karena waktu lagi duduk2 di ruangan VIP saja saya masih nyomot2.. LOL.

Senin

Keesokan paginya, jalan2 di sekitar Mess, dimana bertemu dengan Museum Jenderal Soedirman *sayangnya waktu itu lagi tutup*, terus Museum Biologi UGM. Kami jalan2 sekalian untuk cari pulsa, abis jalan2 kami kembali ke mess untuk sarapan. Dan di situ sudah tersedia nasgor dan bubur ayam yang melimpah karena memesan terlalu banyak. Bagaimana tidak? Yang dipesan adalah utk 50 orang, padahal orang yg ada paling banyak 25, itu pun termasuk anak2 kecil yg makannya tidak banyak.. Gw pun tak sanggup makan lagi.. :P

Abis sarapan, beberapa dari kami yg akan pulang naik KA (yaitu kami berduabelas) pergi ke stasiun tugu. Kami naik KA Taksaka jam 10 pagi. .huwooo, saya sungguh sangat senang naik KA lagi setelah sekian lama. Di KA, ternyata disediakan makanan: ayam goreng tepung *pake tepung kobe* dan juga oseng tempe.. Akan tetapi nasinya Cuma seiprit.. Tapi takpapalah daripada ga dikasih sama sekali.. Saya juga memesan bistik sapi seharga 25K.. Yah, harganya pas lah, sekalian untuk nostalgia.. Hahaha.. Rasanya tidak banyak berubah. Yg berubah adalah sekarang si bistik udah ditaro di hotplate, bukan Cuma di piring biasa.. Hahahaha..

Kereta berangkatnya ontime, tapi tetep saja sampe tujuannya telat sekitar setengah jam dari jadwal yang tertera pada tiket.. Yah, not so bad lah… saya turun di gambir, dan lalu naik taksi sampai rumah.. =D

It's sooooooooo fun… ketemu dengan sodara2 yg uda lama ga ketemu (ada yg di sby, makasar, dsb. Terus naik kereta api lagi, ngeliat sepupu nikah, dsb…

Semoga jadi keluarga yg sakinah, mawaddah, warahmah ya Mas dan Mba.. :)

Thursday, October 02, 2008

no porn please

Terjemahan dari sini.. karena saya sangat tidak setuju bagi mereka yang mengatakan "porn is okay" dengan alasan apapun.. yang saya tulis di sini adalah salah satu contoh artikel yang tidak setuju terhadap porn, dan dari sumber yang ilmiah dan reliable (u can googling those names if u want). well, tapi ini tidak berhubungan dengan (R)UU anti-pornografi ya. Saya sendiri belum mendalami isi (R)UU tersebut.. Mudah-mudahan artikel atau terjemahan berikutnya bisa diposting dalam waktu tak lama.. (I'm not sure, hahaha)

---------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam sebuah episode serial Friends yang berjudul ‘The One with Free Porn’, Chandler dan Joey merasa senang dengan adanya saluran TV porno gratis. Saluran tersebut selalu mereka tonton tanpa henti karena khawatir bahwa saluran tersebut takkan berlangsung lamar. Kemudian, Chandler yang sedang terkejut berkata pada Joey, “ketika saya berada di bank, dan ada seorang teller yang sangat cantik, dan dia tidak meminta saya untuk melakukannya di kolong”. Joey pun mengalami hal yang sama dengan seorang wanita pengantar pizza. “Kau tau?” Chandler menyimpulkan. “Kita harus mengenyahkan porn

Yang dimaksud oleh Chandler adalah satu hal, namakan saja porn factor. Dahulu, pornografi dapat dilihat secara tersembunyi di newsstand remang-remang atau teater dewasa, tetapi sekarang pornografi ada dimana-mana. Kita dapat menemukan di internet, terkadang tanpa diinginkan, terkadang diforward seseorang dgn penuh kesadaran. Hal tersebut merangsang dibuatnya saluran tv kabel dewasa dan layanan menurut permintaan (seperti pay-per-view reality show yang berjudul Can You Be A Porn Star? di USA). TV cable reguler bahkan sudah terpengaruh, contohnya adalah tayangan serial dokumenter HBO yang berjudul Pornucopia: Going Down in the Valley. Hal ini mengkhawatirkan dilihat dari berbagai aspek, seperti mempengaruhi hubungan baik jangka panjang atau pendek, membentuk kembali ekspektasi mengenai seks dan citra tubuh, dan yang paling mengkhawatirkan dari semuanya, mengancam cara anak belajar tentang seks.

Dalam tahun-tahun belakangan ini, sejumlah psikolog dan sosiolog telah bergabung dalam arus para pemuka agama dan politik yang biasanya menjadi lawan mereka dalam hal efek pornografi. Mereka berargumentasi bahwa porn mentransformasi seksualitas, dan bahkan relationship. Pakar mengatakan pria yang secara rutin melihat porn dapat mengembangkan ekspektasi yang tidak realistis terhadap penampilan dan kelakuan wanita, mengalami kesulitan dalam membentuk dan menjaga relationship, dan susah merasa terpuaskan secara seksual. Didukung kombinasi dari akses, anonimitas dan kemapanan, online porn telah melambungkan konsumsi pornografi secara umum: menggaet penonton baru, mendorong fans lama untuk semakin terjerumus, dan meningkatkan konsumsi dari materi soft-core ke hard-core. Cyberporn bahkan menghasilkan bentuk baru dari sexual compulsiveness. Menurut Alvin Cooper, yang mengkonduksi seminar tentang kecanduan cybersex, 15% dari penikmat online-porn mengembangkan kelakuan seksual yang mengganggu hidup mereka. “the internet adalah crack cocaine dari kecanduan seksual,” lontar Jennifer Schneider, co-author dari Cybersex Exposed: Simple Fantasy or Obsession?

Walaupun begitu, sebagian besar pengguna mengatakan sex online adalah nothing more than good (if not quite clean) fun!. Menurut survey online tahun 2001 pada 7037 orang dewasa, 2/3 dari mereka yang mengunjungi situs web yang mengandung materi seksual mengatakan aktivitas internet mereka tidak mempengaruhi tingkat aktivitas seksual mereka terhadap rekannya. Mayoritas besar dari responden (85-90%), menurut Cooper, dinamakan “recreational users”, orang yang melihat pornografi karena penasaran atau iseng.

Pertanyaannya adalah, dapatkah pemakaian yang hanya bersifat rekreasi bersifat tidak sehat? Studi online pada tahun 2003 menemukan bahwa semakin banyak pornografi yang dilihat orang, semakin besar kemungkinannya mereka akan mendeskripsikan wanita dalam term seksual dan mengkategorisasikan wanita dalam peran gender tradisional. Mark Schwartz, mengatakan porn tidak hanya menyebabkan pria untuk menjadikan wanita sebagai obyek– melihat mereka sebagai kumpulan dari breasts, legs and buttocks – tapi juga membawa kepada ketergantungan terhadap gambaran seksual sebagai perangsang. “pria menjadi seperti komputer, tidak bisa dirangsang dengan manusia yang berada di sisinya.”

Psikolog lainnya lebih toleran. Sebagian besar pria menggunakan pornografi dengan rahasia, dan selama itu tidak mempengaruhi hubungan mereka, beberapa mengatakan bahwa itu adalah OK. “jika klien menikmati kegunaan yang sehat dari pornografi tanpa sepengatahuan istrinya, saya akan menyarankan dia untuk tidak mengatakan pada istrinya, kata psikiater Scott Haltzman. Walaupun begitu, banyak terapis mengatakan kelakuan seperti itu menciptakan pelanggaran kepercayaan. Pasangan sering melihat porn sebagai pengkhianatan atau bahkan zina. Reaksi tipikal ketika seorang wanita menemukan kebiasaan suaminya adalah terkejut dan mengatakan “berani-beraninya dia?”. Menurut terapis Lonnie Barbach, banyak wanita akan “merasa mereka tidak cukup baik”. Jika tidak, mengapa partner mereka akan mencari porn?

Terkadang pornografi menimbulkan perceraian. Pada pertemuan American Academy of Matrimonial Lawyers tahun 2003, 2/3 dari 350 pengacara perceraian yang hadir mengatakan internet memiliki peran signifikan dalam perceraian di tahun tersebut. Minat yang berlebih pada online porn berkontribusi pada lebih dari setengah kasus2 tersebut. “hal ini secara jelas berhubungan dengan internet”, kata Richard Barry, presiden dari asosiasi tersebut. “pornografi hampir tidak memiliki peran dalam perceraian pada 7 atau 8 tahun yang lalu”

Tetap saja, terapis pasangan terkadang menyarankan pornografi sebagai cara untuk menyegarkan hubungan atau mencetuskan gairah. Secara meningkat, wanita menjadi permainan. Sosiolog Michael Kimmel telah menemukan bahwa tiap tahun semakin banyak mahasiswi yang setuju terhadap porn, yang dapat mencerminkan women’s increased sexual empowerment. Walaupun begitu, ia mengatakan “kelakuan mereka adalah mengejutkan bagi kita yang berpikir hal tersebut melemahkan kebebasan untuk membangun kehidupan seks seperti yang dilakukan pria”. Kuncinya, kata terapis, adalah konsumsi mutual yang seduktif untuk kedua pasangan dan media yang erotik dibandingkan pornographic. Sebagian besar mendeksirpsikan dengan cara ini: porn adalah membuat jadi objek dan erogatory, dan erotika lebih menggambarkan seks mutual yang memuaskan antara rekan yang setara. Yang lain mengatakan itu hanyalah masalah taste.

Masalahnya adalah, seringkali selera tersebut tidak dishare. Chii, seorang product manager di NYC, memberi toleransi pada kebiasaan pornografi pacarnya, tapi kekaguman si pacar terhadap tubuh-tubuh bintang porno seperti Jenna Jameson membuat Chii tidak nyaman, sehingga ia berencana untuk melakukan breast implants. “pacar saya mengatakan bahwa banyak pacar dari teman-temannya yang telah melakukan hal tersebut”, kata Chii. “Dia mengatakan pada saya, ‘bayangkan betapa indahnya tubuh yang akan kamu miliki!’ Saya tidak bisa menyalahkan dia terhadap preferensinya.”. Tapi Chii tidak yakin apakah operasi akan meningkatkan kehidupan seks mereka. “Dia cenderung untuk egois secara seksual,” katanya. “Saya pikir pornografi memiliki banyak peran dalam hal tersebut. Bagi dia, porn is easy”. Pengalaman Chii sangat tipikal, kata Aline Zoldbro, seorang terapis sex. Dia mengatakan penggunaan porn oleh pria seringkali mendistraksi mereka dari tugas untuk menyenangkan rekan dunia nyata mereka.

Porn tidak hanya memberikan ide buruk kepada pria; porn dapat memberikan anak-anak ide yang buruk pada usia pembentukan. Dulu, mungkin anak-anak sembunyi-sembunyi melihat national geographic untuk mencari naked aboriginals dan majalah Penthouse yang bersifat occasional di gudang, saat ini gambar pornografi mudah didapatkan dalam basis harian. Pada polling tahun 2001 oleh Kaiser Family Foundation, 70% dari 15-17 mengatakan mereka secara tidak sengaja mengakses online pornografi. Sedangkan remaja yang lebih tua lebih memerhatikan efek dari gambar2 tersebut: 59% dari 15-24 tahun mengatakan bahwa mereka percaya melihat porn di internet mendorong kawula muda untuk melakukan hubungan sex sebelum mereka siap, 49% mengatakan hal tersebut menyebabkan kelakuan yang buruk terhadap wanita dan mendorong pelihat untuk berpikir bahwa seks yang tak terlindung adalah OK. “Pornografi mempengaruhi manusia pada usia muda yang bertambah, “ kata sosiolog Diana Russell, yang telah menulis beberapa buku pada subjek tersebut. “ dan sayangnya untuk banyak anak-anak saat ini, pornografi adalah satu-satunya pendidikan seks yang mereka dapatkan.

Karena anak-anak belajar seks sejak dini, anak laki2 melatih diri mereka untuk merespon hanya kepada gambar2 bintang porno, dan wanita dapat belajar bahwa submission dan brazilian bikini waxes adalah kunci untuk menyenangkan pria. Studi saat ini menunjukkan adanya korelasi antara agresivitas yang meningkat pada pria dan ekspos terhadap pornografi, serta hubungan antara masa kecil dengan perilaku kekerasan seksual pada masa dewasa. “tidak mudah untuk membuatku terkejut”, kata Judit Coche, terapis yang telah menggeluti bidangnya selama 25 tahun. Tapi pasangan orang tua dari anak perempuan berusia 11 tahun menemukan anak mereka membuat situs pornografi karena hal tersebut dianggap ‘cool’ oleh teman-temannya. Dan kejadian seperti itu bertambah banyak setiap harinya. Jadi, rasanya tak berlebihan untuk mengambil kesimpulan yang sama dengan yang dibuat Chandler: kita harus mengenyahkan porn.

courtesy of Time Magazine

Sunday, September 14, 2008

Commencement Address

This year, some famous people on show-biz area just gave commencement addresses on some world's most elite and reputable universities. May be it was the main reason for me to find other famous commencement addresses, beside the fact that I also graduated this year :). And I just wondering, why in my uni/faculty, there's no special guest to give any commencement address? I think it'd be reaally exciting to hear it.

Oprah Winfrey's Commencement Address at Stanford, 2008

about doin' what we love.
yeah, though til now I still confused between 'do what we love' and 'love what we do'. which one I should follow?
When you're doing the work you're meant to do, it feels right and every day is a bonus, regardless of what you're getting paid. And when you do get still and let your internal motivation be the driver, not only will your personal life improve, but you will gain a competitive edge in the working world as well. These qualities bloom when we're doing what we love, when we're involving the wholeness of ourselves in our work, both our expertise and our emotion.
about facing problems
When I got a problem, you should ask the right question—not why is this happening, but what is this here to teach me?—it puts you in the place and space to get the lesson you need. Eckhart Tolle, who's written this wonderful book called A New Earth that's all about letting the awareness of who you are stimulate everything that you do, he puts it like this: He says, don't react against a bad situation; merge with that situation instead. And the solution will arise from the challenge. Because surrendering yourself doesn't mean giving up; it means acting with responsibility.
about happiness
Don't live for yourself alone. This is what I know for sure: In order to be truly happy, you must live along with and you have to stand for something larger than yourself. Because life is a reciprocal exchange. To move forward you have to give back. And to me, that is the greatest lesson of life. To be happy, you have to give something back. So, if you want to feel good, you have to go out and do some good.
about education
B. B. King put it, "The beautiful thing about learning is that nobody can take that away from you." And learning is really in the broadest sense what I want to talk about today, because your education, of course, isn't ending here. In many ways, it's only just begun. The world has so many lessons to teach you. I consider the world, this Earth, to be like a school and our life the classrooms. And sometimes here in this Planet Earth school the lessons often come dressed up as detours or roadblocks. And sometimes as full-blown crises. And the secret I've learned to getting ahead is being open to the lessons, lessons from the grandest university of all, that is, the universe itself.


JK Rowling's Commencement Address at Harvard, 2008

about benefits of failure
So why do I talk about the benefits of failure? Simply because failure meant a stripping away of the inessential. It is impossible to live without failing at something, unless you live so cautiously that you might as well not have lived at all – in which case, you fail by default.

about the importance of imagination
Though I will defend the value of bedtime stories to my last gasp, I have learned to value imagination in a much broader sense. Imagination is not only the uniquely human capacity to envision that which is not, and therefore the fount of all invention and innovation. In its arguably most transformative and revelatory capacity, it is the power that enables us to empathise with humans whose experiences we have never shared.
Unlike any other creature on this planet, humans can learn and understand, without having experienced. They can think themselves into other people's minds, imagine themselves into other people's places. Of course, this is a power, like my brand of fictional magic, that is morally neutral. One might use such an ability to manipulate, or control, just as much as to understand or sympathise.
Greek author Plutarch: What we achieve inwardly will change outer reality.

Steve Jobs' Commencement Address at Stanford, 2005

about connecting the dots
Again, you can't connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future. You have to trust in something — your gut, destiny, life, karma, whatever. This approach has never let me down, and it has made all the difference in my life.
about love and loss
It was awful tasting medicine, but I guess the patient needed it. Sometimes life hits you in the head with a brick. Don't lose faith. I'm convinced that the only thing that kept me going was that I loved what I did. You've got to find what you love. And that is as true for your work as it is for your lovers. Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do.
about death
"If today were the last day of my life, would I want to do what I am about to do today?" And whenever the answer has been "No" for too many days in a row, I know I need to change something. Remembering that I'll be dead soon is the most important tool I've ever encountered to help me make the big choices in life. Because almost everything — all external expectations, all pride, all fear of embarrassment or failure - these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important. Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart.

Winston Churcill's Commencement Addree at Harrow School, 1941

But for everyone, surely, what we have gone through in this period--I am addressing myself to the School--surely from this period of ten months, this is the lesson:

Never give in. Never give in. Never, never, never, never--in nothing, great or small, large or petty--never give in, except to convictions of honor and good sense. Never yield to force. Never yield to the apparently overwhelming might of the enemy.


AlGore's Commencement Address at John Hopkins University, 2005


Because having a good sense of priorities about what's important and what's not important is actually very difficult for us as individuals, and for us as a society.

Lincoln once said ... "As our case is new, we must think anew."

Tuesday, September 02, 2008

The Best Advice They Ever Got

I found this link, it contains opinions from some success persons about the best advices they ever got and most influenced their lives. From tech (Larry Page) to Wall Street (Peter G. Peterson) to to entertainment (Tina Fey). Yeah, although I think not all of the advices can be applied in my life, but it's quite interesting to read it IMO. hehe.

And . . ., what's the best advice you ever got?

Some examples:
"Focus on those things you do better than others.", by Peter G. Peterson, CEO of Blackstone Group (the most prestigious private equity and investment banking firms in the world)

"Whatever anybody says or does, assume positive intent.", by Indra Nooyi, CEO of Pepsico and she has been named the #1 Most Powerful Business Woman in the world in 2006 and 2007 by Fortune magazine.

Wednesday, August 27, 2008

Kota Tua Jakarta

Now I want to write the story about my tour to Kota Tua Jakarta (Jakarta old town?) on August 18th. Actually, that was 2b gathering, the first one since last December gathering. We made an appointment to meet each other at Plaza FX (previously known as Sudirman Palace). Because no one of us had ever been there, so we wondered whether the place had a food court or not. But yes, the place had a foodcourt on its basement. We then sat at the foodcourt, lookin how expensive the restaurants at the plaza. Hiks. The types of restaurants existed there were such a resemblance of the ones in Plaza EX. Even the foods’ prices at the foodcourt were pricey. For examples, they charged more than 20K for a portion of gado-gado.. huhu.

Ugh, I’m so lazy to make a full resume. So, I just make some highlights from that event.
  • There were 15 attendants: me, tis, bol, kus, vig, bol, kus, mon, diy, ima, chi, bir, rub, dyd, and haf. Hoho, that was the largest amount compared with any previous gatherings *happy*
  • The atmostfear ticket was reeally expensive at holiday (u must shopped at least IDR 200K first)
  • We went to old town using busway. *really fun*
  • All museums at that area (fatahillah, bahari, wayang, mandiri, BI, etc.) were closed. And FYI, the museums were used to not open every Monday. So, please come another day.
  • There’re no fast food resto. We just could find café Batavia, with was a really expensive café. Then, we got a Padang Restaurant called Minang Batavia (if I’m not mistaken) which located quite far from Fatahillah Museum. Beware of drink water from that resto, it tasted brackish. Huhu.
  • We just took photos from around the museum. T___T. and we saw some pre-wed photo shoot. And of course, we took the pre-grad photos for ourselves. Hahaha..
  • From the old town, we went to plaza senayan, because we knew that we couldn’t afford the plaza fx’s food price. Hiks.
  • Kus’ shoes gone in PS’ musholla. Yeah, he didn’t put his shoes at the deposit counter. And one of the PS’ employee then said that PS’ musholla wasn’t really secure. There’re many visitor had lose their shoes too.
  • • We planned to do a buka bersama on ramadhan. Previously, the candidates were only awl and ech. Both of them seemed defenseless. But suddenly, ech suggested mon to become a host. and then they three wanted to do gambreng to take final decision. But no one knew why, mon just refused to do gambreng *aneh banget* . So, we (and mon) agree that he will host the buber 2b next month.. hoho..
Udah ah, capek nulisnya, dan lagi males cerita juga. :D
And now, I already missed them.. see some of you at GR and Graduation ceremony at 28/29 Aug.

Monday, August 25, 2008

SyCl Gathering

The big family from my father held a gathering this year, it's on our independence day, 17th of August. The purpose of the gathering was no different than to reunite the families. Our last gathering was on January, when there's a wedding reception of my cousin. After that, simply no gathering involving all family members.

The choosing of 17th August as the d-day because it's fell on the long weekend, so the probability of families from other cities to come was bigger than other dates. We'd planned the gathering since about 1 month ago. And from that time, the tuan rumah was intensively promoting the occasion via sms-blasts, mailing list, phone-call, etc. May be if they're on facebook, there would be an event invitation.. Huehehehe..

And here's the result:

First,
Alhamdulillah, berjalan lancar.. And it was ABSOLUTELY XTRAORDINARY FUN!!!
Second,
Anggota keluarga Sy yang datang BANYAK!!! *grin*
Third,
The lucky pots were GOLDEN pots.. :D:D:D

Humas nya sepertinya sangat sukses untuk mempromosikan acara ini, heheheehe..

Pertama-tama, saya absen dulu ya..
Dari Polim:
>>>Ada Pade, Bude Sri, Mas Eri, Mas Riko-Mba RIri-Arkhan, dan Mas Ogi. Yang ga ada itu Keluarga Mba Ira-Kumar-Armand di Chicago, serta Reyhan.. hehehe..
Dari Cinere:
>>>Ada Pa Dokter, Ibu Apoteker, Ibu Halimah, serta Mba Tanti yang membawa serta kedua rekannya.
Dari Rawabelong:
>>>Bd Narti, MbaTari, Surya, dan Fajar yang makin menjulang. minus MasDoni
Dari Bandung:
>>>Bude Raf, MasRizal-MbaNovi-Rani-Dila, MasRedi-MbaLia-Maisya-Keisha (entah gimana nulisnya).Pade Hadi dateng juga. Nah, Te Uce dan Viki ga bisa dateng ada acara lain.
Dari Setrasari n Makasar
>>>Om Dj dan Te SH, MbQara-Tio,MbAnni-MasDani-Alina. minus Mas Yuda
Dari Wichan
>>>Babe dan BudKom, Mba3a dan MasAis, beserta rombongan. MasK, MbaD, dan BabyK berhalangan karena babyK lagi meler terus katanya (get well soon ya!!, kami doakan ^^). Terus MsBimbim dan MbAnggi yg lagi di Athens', US.
Dari Pd. Labu
>>>Te Nunik, saya, dan adek.
Terus ada juga BdYeti-MaSoni-MasTeduh-MbDini dari LbkBulus, serta BdAnna dari Rawamangun..

intinya, it was a LOTTA FUN. hehe.. dan tampaknya rumah tersebut menjadi 'TK+Pasar Puri Cinere', saking ramainya orang, mulai dari orang dewasa sampe anak2.. hehe..

Terus makanannya juga sangat oke sekali..
Hanya ada dua jenis makanan: makanan enak bangettt, dan sangat amat enakkkkk.. hohoho..
Ada gurame bakar, pepes ikan, ayam bakarnya Mba Tari yang mantab suratab, Shabu-shabu lezzaa ala Bango (bukan Shabu2 ala SM. SM stand for Sheila Marcia, not Savitri M.. hehe). Terus ada Siomay maknyus yang didatangkan dari Cibinong?, Ayam woku-woku enak tenan yang KATANYA buatan Mba Tria (pasti beli tuuu :p), plus sambel yang membuat lidah bergoyang. Brownies bandung yang délicieux juga tak lupa menemani. nyam nyammm. Trus ada kacang rebus, stick keju renyah, triangle cracker (padahal ga tau namanya apa :p), pastel makcik, terus ada another pastel (kan?), kue lapis, dan sebagainya. Untuk minuman, kita ditemani oleh softdrink, tehkotak, es teh lemon a la ms. Halimah, dan tentunya aqua. hoho..

Selain makanan, tentunya acara juga diwarnai dengan canda tawa (mis: joke taltiltol pake bahasa sunda, yang sampe saat ini sayapun masih ga ngerti, dan mencurigai bahwa joke tersebut punya tingkat absurditas yang tinggi, hihihi), lalu ada tukar menukar berita maupun "berita" dari member SyCl.

Satu kata: SERUUUU!!!

~tadinya mo taro foto juga. tapi si narasumber tak kunjung menguploadnya di internet.. -_-"

Friday, August 22, 2008

Orchid Park Mall

This person, aka MH.Aini, my classmate in smundel for 2 and 2/3 years asked me to have a gathering at Orchid Park Mall last Thursday. Frankly, I was soooo super-duper-lazy to join the invitation. Because, u know, OPM is in West Jakarta!! For me, who lived in the southern of South Jakarta, going there was like going to the edge of the world!

I didn't know why, but I finally decided to join the gathering. Huff, it's a really tough decision, haha.. We made an appointment that we would meet at tebet station @ 12.30. Well, it's not that trouble-free for me to get a bus. It was needed quite a long time for me until I got one. Not only that, the bus that I took ran soooo slow. If Usain Bolt -current fastest man on earth- ran besides my bus, he would win effortlessly. Haha..

After about one and a half hours, the bus finally entered Tebet area. Well, it's quite a long time for me since the last time I went there. Actually, I'd never really know about Tebet area. Teehee.. At least I know the location of my destination: Tebet station, huehehe..

But, ou oh (noo.. It's not matta band's song).. Ou oh, my bus didn't stop at the station. It ran toward the flyover while the station was below it. Ugh. I just paused. It's unlikely for me to stop the bus on the flyover and then walk from it. Huhu. Soo, I decided to go until kampung melayu. Okay, at first, it seemed the distance between kampung melayu n tebet stasiun wasn't really far. I tried to get there by walking. Unfortunately for me, the weather was SIZZLING HOT!!! Ughh.. And then, I walked throught the bridge which had the ciliwung river below it, and of course it's smelled not good. Premium packet: hot + bad smell.. Huahahaha..

After took about half of the pathway, I then realized that the distance wasn't that short.. Huhuhu. But why I didn't stop any angkot or bajaj? Because I thought, "okay, I must consistent with myself with walking by my both leg'. Yeah, it’s a consistent stupidity. Soo, I walk and walk and walk below the roasting sun. and finally, I arrived at the station. But, but, but… u know what? Aini phoned me and said that they had left me, because the mas2 tukang parkir envied 'em. And then they went to the BTA8.. Aaargh.. Aini then gave me two options: going to BTA or waiting on depot soto gebrak. Well, I didn't know both locations. But I know that depot soto gebrak located in the same street with my current position that time.

Okay, than I walked to the depot soto gebrak.. Yay, and that place wasn't near either. So, in front of smabels, I stopped an angkot to deliver me to soto gebrak. When I got there, there's no one. I wondered whether the place I arrived on was the exact soto gebrak meant by them or not. Then aini phoned me again, he asked me whether I'd did dzuhur pray or not. NOO -___-“. So, he asked me to pray first. That time, they were on BTA, waiting for other friends who hadn't arrived yet.. *siiiing*. U know that I had been hurried since I stepped down from the bus??? I thought all people were ready!

I searched for any mushollas or masjid near depot soto gebrak. I asked every people I met there *lebay*. Based on their infos, I then entered an aisle near lemans garage. About 200 meters from Main Street, there's a musholla. And I prayed dzuhur in that place.. Fiuuuh, finally there's a roof to protect me from the fierced sun :P. not long after, they called me, and I ought be waiting on the main street again.

I felt relieved when I finally saw the car. A gray avanza came and getting closer to my position with a slow velocity. It must be them! 'beep,beep', the driver push the horn button. When I got in, I saw Eros, Aini, Mety, Adi Ismet, and Tuko. 4 of them, except tuko, were teacher at BTA8 (baru tau gw)

Then we went to orchid park mall aka mall taman anggrek. We arrived there on about 1430. Because most of us hadn't had lunch yet, so we looked for some foods first. And then we went to the food court, which called taman anggrek cafetaria if I'm not mistaken. The food court only provided indonesian food, like soto betawi, ayam kalasan, gado-gado, etc. By those kinds of food, I thought the taste would be friendly for Indonesian. Buuut, the price actually didn't that friendly. Hiks.. I bought Kalasan Chicken w/ price 16.5K. The taste wasn't special, and if I bought it somewhere the price wouldn't be above 15K. :(.. At the same time, 4 of us chose to eat at KFC, and they got more foods of course *but probably less healthier*

The main purpose we went to OPM was to play ice-skate. This was Aini's idea. Actually, I really hated the idea. You know, even at the plain, smooth, and dry ground, with both sole foots, and no external nuisance, I could fall awkwardly. -___-" but, it's so coward for me if I didn't try that. Me, in OPM, through that sizzling hot day, and not even try the iceskating? No way!! The iceskating facility had been existed since years ago, but I'd never tried it before.

The place for iceskating named IceRink. The price is 34K for one person. On Saturday, Sunday, and holiday, the limit for one person to ski is 2 hours. But, on the weekdays, the visitors can enjoy skiing as long as they can. For students from some universities, they can get a 50% discount. On the weekdays, after 5 p.m, there's also a 40% discount for all visitors. But, u can't accumulate the discount from different promotions.

The price includes the ice skate shoes rent cost, so u don't need to give additional payment to use the shoes. But, if u want to use socks, gloves, rent a coin lockers, u must pay more. Socks and gloves could be bought at 7000K each. One coin locker could be rented at 5000K.

My tips: tied your shoes tightly, huehe.. Huwah, my prediction was right. I couldn't balance myself above the ice. I, do a curut walking, at the rink. It even couldn't be told as walking, because I just dragged myself. Huhu.. My hands, hips, wrist, and so on became weary.. Yeah, but overall it was fun. Although it'd take some times for me to try it again in another occasion.. Hehe..

After that, we ate some snacks at Little Penang resto. Actually, not everyone willing to go there, just 3 of us. So, we just ordered 3 kinds of food, and 1 drink. We ordered roti canai tuna, roti canai rendang, and roti canai w/ kari ayam (my chosen one). And our favorites (and recommended by chef) was roti canai w/ kari ayam!! Haha.. Roti canai rendang n roti canai tuna were too sweet.. Yes, it's predictably, because melayu's cuisines were always sweet. Each roti canai cost about 12 -19 K.

Well, I can say that we were eating sadistically, untidy, and we just screwed up the plates on the table. 6 peoples rushed out 3 plates with sole hands, without knife, chopstick, or spoon. Even the waitress then gave us some additional plates n forks, lookin how silly we were. Many of the waitress even couldn't hide their 'laughing smile' to us, lookin how miserably the behavior of these 6. huehehe.. Bodo ah, we don't know 'em and they don't know us.. Hahahhaa..

Then we went to Holland Bakery, because my mom just asked me to buy some breads for sahur. And then, we got off our feet from OPM (finally…). Huehe.. I thought we'd want to go directly to Tebet station. But, Eros just drove the car to the Obonk at Tebet. Owalaah, some of us were want to drink coffee first. Yeah, it's the fourth restaurants in one day for me.

Wednesday, August 20, 2008

Festival Keju Kraft Moo (Kraft Moo's Cheese Festival)

If in the week before there's a Festival Jajanan Tradisional Bango, last week Kraft also made a quite similar event by making a Festival Keju Kraft Moo. Keju Kraft Moo is one of Kraft's cheese product which targeted children as its segment. So, it's not surprising if we see a funny cow as its mascot.

Honestly, I didn't really eager to come to this occasion. At first, I knew this occasion from csui04 mailing list, Mala posted a pps file containing the list of merchants who joined that event. But then, I had a chitchat with jibay (not jijay bajay of course :p ) and she invited (or asked?) me to came to the event. The company which she had an internship in was, umm, I don't really know what its relation with Kraft. But she had been given free discount vouchers from the company, and told me that I could have some of that.. Hhuhehehe.. But still, I wasn't that interest to come.

But what a coincidence! That day's afternoon, my mom ought to come to a wedding reception at a masjid in front of Athlete Century Park Hotel (I forget what the masjid's name). And it's soo close with the location of FKKM. And yes, my mom was willing to go there. FKKM, here I come..

I phoned Mala, asking if she came there too. She had come earlier at 10 in the morning. Yes, yes, I could ask for some suggestions which ones she recommended to buy. Hoho. Because before came to FKKM, I had some foods at the wedding party, it quite impossible for me to eat again at the event. So, we just took away some foods to eat them at home. Ohya, I met Nilam03 and some of 2003's girls there.

These are what we bought there:

a. Kebab Turki Baba Rafi
Actually, this food was not that unique. We could see its outlets everywhere. But I hadn't taste it even a bit. So, I had initiative to buy it, hehe. There's only one menu: original Kebab priced 10K. And I loved it. I mean, the wrapper was crunchy but soft at the same time. the filling was great too, the mixture of cheese, sauce, meat, etc were in perfect composition and combination. Recommended!!

b. Sandwich Bakar (I forget the exact name)

We ordered a tuna sandwich. It tastes okay. Yeah, like every other tuna sandwich. Price: 15K

c. Singkong Keju Meletus

Originated in Jogja, and inspired by the explosion of Merapi mount. The singkong keju meletus is a kind of kripik singkong (cassava crispy chip), uses cheese as its ingredients. The taste and the crisp was in the right adjusment in my opinion. Price: 15K/sack.

d. Martabak Bolu Golden Bells

This food is recommended by Mala, so I could blame her if the taste was not good. I ordered a chococheese martabak. The price was 27.5K. The shape of martabak was quite similar with martabak bangka: well-rounded and then flipped into half-round. Lookin at the shape, I doubted the taste. The first try quite disappointed me. But then, it's not bad at all. The taste was great! It's not too sweet, which I preferred so much. Recommended!!

e. Sepang

Foods wouldn't be complete without beverage. On the promotion whiteboard, it written 'minuman berenergi, asli dari kalimantan'. The red colored cold drink succeed to attract me, even more at the hot day like that. So, I bought one with price 5K. When I tasted it, errr, it's reaaaally similar with the taste of Bir Pletok! No, it's the same drinks! No differences at all…. Huhu.. I became more disappointed because I didn't really like bir pletok.. Huhuhu. [I have written a post about bir pletok in this blog.]

Overall, the tastes of those foods were great!! Hohoho.. makin gembul deh gw.

pics courtesy of martabakbolu.com and babarafi.com

Monday, August 18, 2008

RestoReview: Ita Suki & Han Gang

Yay.. now is the resto review, as I promised to write it several days ago.


Ita Suki

This Ita Suki restaurant is located on jl. Panglima Polim Raya, not far from Batik Danar Hadi and Blok M Plaza. My cousin asked me to come there, because my families from Lampung were in Jakarta, so we just wanted to treat them appropriately, haiyah.

From its name, I’m pretty sure your guess was right: yes, it’s a Japanese restaurant. The restaurant is a typical of Hanamasa if we want to see from the cooking2 thingy. I mean, there’s a stove on every desk, so we could fry or boil our raw food there. But, the restaurant didn’t endow with an all-you-can-eat method. So, you ought to choose the menu first, and then you cook it on the stove. The menu was various, so you have more freedom to choose what kind of food you want to consume.

Because I was late, so I didn’t really know what kind of menu that had been ordered by my cousin. When I arrived, there’s a plate of vegetables, another plate of mixed meatballs , and some plates of side dishes like fried cassava (iyee. Singkong goreng. My cousin always buys singkong goreng no matter the resto). the fried cassava was yummy, hehehehe. Okay, and then there’re two kinds of gravy for shabu2: tomyum and original chicken flavor. And I loved both.

The taste was nice and proper. I mean, there’s nothing too special, but not mediocre too.. The atmosphere of the place was cozy, but somehow it’s really t.y.p.i.c.a.l. and then, the price was unknown for me.. hey, I didn’t even look at the menu.. But, I thought it’s about 50K/person or less. PERHAPS.

Because I don’t really know the most menus there, so I still cannot give a fair judgment to the resto. AFAIK, it’s a nice resto and quite worth to try. :)

pic courtesy of restodb.com


Han Gang

This restaurant is located on Wolter Monginsidi Street, Kebayoran Baru, Jakarta. There’re another branches at Pacific Place and Grand Indonesia.

This restaurant is a Korean Restaurant, and just served Korean food of course. The menu was varied from Bulgogi, Bibimbap, even I could find GalbiTang there. Galbitang is like a soup of beef rib. When I went to Korea, the tour guide said that I wouldn’t find Galbitang in Indonesia. Hey, I found it on Han Gang *grin*. There’s Samgyetang too (famous ginseng chicken soup).

I don’t really know what kind of menus that we ordered. There’re several main course: bibimbap, a bibimbap w/tuna, then bulgogi, ribs menu (forgot its name), ox tongue, and then capcay. Yeah, actually it’s not capcay at all… but it’s what’s written on the menu. When we saw the actual one, umm, it’s not different than a soun goreng. Hahahahaha.. As usual, Korean restaurant serves appetizer dishes. Han Gang gave premium snack such as fish cake, snails & mussels, kimchi, and several else. We got watermelon as a free dessert.

The taste of those foods was great. I mean, it’s similar with the one that I had tasted in South Korea. But I didn’t really surprised, because the restaurant’s visitor when I came there were ALL KOREAN (except four of us and another two Indonesian visitpr). Not only the taste which was similar, but also the price!! Aaargh, for student like me, the price was really expensive. I preferred to go to Segarra if I could. Huehehe. Fortunately, there’s my mom’s bestfriend who treated us. Thanx sooo much.

Price about 75K-100s K per portion. The price of beverage wasn’t really expensive on the other side.

Conclusion: if u wanna taste the real Korean food, this is a purrrfect place. Hehe.. but yes, it’s an expensive one.

Thursday, August 14, 2008

Food Review: Eng's dan Desa Bumbu

I saw alida's post, that she'd been not really often doing a culinary tour (wisata kuliner maksudnya :p).. Actually, I don't really want (or I really don't want) to write in English. Because it's so time consuming. But I know that I should get myself used to it if I want to work in MNC (not Multimedia Nusantara Citra) or continue my study in a foreign country. Huff, no pain no gain (except the one related with weight. If u get a pain (no eat), u will get less gain (the weight), hohohoho)


Eng's

I went to this resto after had a hair cut at the barbershop. The bude seniman recommended it, so we thought we might be should give it a try. The resto located in KH Ahmad Dahlan street, Kebayoran Baru (or the one near with it :p), and not so far away from Soto Kudus, Tomodachi, Dapur Coklat, et al.

The resto provides sundanese foods, like nasi timbel and nasi bakar. Actually, the food was just okay. Even we felt that the roast chicken was too mellifluous. The place was cozy, colorful, and palsy-walsy :). It's a nice place to have a light chit-chat or informal meeting. Moreover, it's not so crowded there. How about the price? Hmm, it's on a reasonable range within 15k to 30k per portion of food, and the beverages weren't pricey too.


When i wanted to go home, I saw the wall-of-fame. Umm, it's a whiteboard where famous people visiting the place could give their signature there. No, no, I didn't put a signature there, hohoho. crazy aja! :p. I just became curious that the place was being owned by actor Eeng S. Hmm, could be, could be.

Conclusion:
Nice place to have a break with a reasonably price, but not a good choice if you want to satisfy yourself with the foods.


Desa Bumbu

I went to this place last Sunday, with Bude Pendiam, her husband, and his "circus troupe". hoho.. The place located on Desa Cinagara, Likearth (Sukabumi), East West Java. Yeah, it's not really in Sukabumi, just the half way to it.

*aaargh, I want to use Bahasa.......*

There're 19 people w/4 cars went there. We departed from Kuningan at 830 and arrived before 1030.. The resto has a slogan 'nature resort', or something like that. pokoknya there's a 'resort' word in it lah.

Okay, starting from here, I will mix between bahasa and english to make it more fast and effecient-effective. because there're other things to do rather than just filling this blog. hueheheehe.. (coursing --> ngeles :p)

We were that day's first guests. There're still no other guests there. May be because we came too early (10.30!), and of course it's not a breakfast time and lunch time still quite long. When we arrived, we saw two buffalos being drove by their tamer. ahahaha, kewl.. (dasar anak kota, liat kebo aja seneng :p)

There're 2 saung (what's 'saung' in english? gazebo?) reserved by us, located in a pondside (di sisi empang :p). It is a fishing pond, because actually, the main goal we went there was to fishing.. hoho. we, the men, fished goldfishes. the ladies berleyeh-leyeh and mengurusi si cucu, huehehe..

in about an hour, we tried fishing. but, whether there're too little amount of fishes in the pond, or we were too amateur, the amount of fishes being caught was reaaaally small. it's soo boring and we became unexcited. then, we asked the waiter to put more fishes to the pond. and then the waiter added about 50kgs additional fishes.. hohohohoho.. after that, our life became happier and easier. :D

udah ah, bahasa Indonesia aja mulai sekarang..

Jadi, berhubung kita di situ lama.. dari jam 10 lewat sampe jam 3an, makanan yang dipesen pun jadinya cukup banyak. mulai dari combro, tahu goreng, es kelapa muda, es dawet.. trus pesen makan gurame bakar, gurame lemon, ayam bakar, cah kangkung, ikan asin, terong bakar balado, terus gurame goreng, tahu/tempe, dan kawan-kawan. (heh, banyak banget ya? pantesan gw juga sangat kenyang (lol) ).

rasa makanannya lumayanlah, walau ga oke2 amat. sepantaran sama dapur sunda gw rasa. eh, lebih enak dapur sunda lah yaa.. cuma ada satu pengalaman buruk. khan kita minta beberapa ikan yang berhasil dipancing untuk dimasak. nah, kita mintanya itu untuk dibakar, dan ga dikasih bumbu yang aneh2, cukup kasih garam dan bumbu lain seperlunya. Eh, dan itu bener2 diterjemahkan as it is: PAKE GARAM. jadi, tu ikan abis dibakar, dikasih garam banyak2 dan asinnya bukan main. bahkan garamnya ditaburin di atas ikan (kayak ngasih gula bubuk ke atas donat).. ugh..

Actually, sebenernya restoran itu ngejual 'tempat', karena restorannya emang berada di tengah-tengah sawah. Emang sih, sawah kecil gitu. yah, tapi boleh lah.. selain itu, ada beberapa danau kecil untuk tempat mancing. dan kami berhasil memancing 19.5 kilogram ikan.. hhohoho. balik2, ngebawa 3 kantong gede ikan mas hidup. :D

Selain itu, restoran tersebut juga menyediakan wisata alam buat anak2. Jadi, anak2 bisa mainan flying fox, climbing, terus metik sayuran, nanem padi, membajak sawah (actually, berupa naik bajak dengan dua kebo yg telah disebutkan sebelumnya), dsb. Tapi emang harus bayar lagi sih, sekitar 35rb/anak. Selain itu, bisa juga kita ke air terjun, cm emang rada jauh sih. Dan ada juga beberapa kegiatan sejenis. Katanya ada jg buat handicraft dan belajar angklung, but i didn't see that.

Untung saat itu cuaca ga gitu panas, jadi emang oke banget buat bersantai-santai. Tentang harga, gw ga begitu tau. Tapi sepertinya quite reasonable. Satu orang di bawah 50K.

dan ternyata, satu setengah jam dengerin nguing2 itu bikin pusing dan senewen -___-"


next: Han Gang and Ita Suki

Blog Archive

About me

  • M.Rabindra Surya aka Arya aka Rabz
  • Male
  • CSUI
  • Twenty
  • Maaf kalo ada postingan dengan bahasa Inggris kacaubalau. Lagi belajar ^^"