Thursday, July 13, 2006

WHSIWYG

What He See Is What You Get

Yupz, karena pada suatu pertandingan olahraga tertentu, keputusan akan sesuatu hal tergantung pada 'apa yang dilihat' oleh pemimpin pertandingan. Namun, apa yang dilihat oleh pemimpin pertandingan khan belum tentu apa yang terjadi sebenarnya. Bisa aja untuk beberapa saat, pemimpin tersebut tidak dalam kondisi full. Entah lagi capek, ngebayangin sesuatu, kelilipan, bahkan ngedip. Bahkan saat dalam full condition pun, masih bisa terjadi kesalahan, seperti kealingan (terhalang -red) dan kesalahan paralaks *halah, bahasanya* pun bisa mengakibatkan salah lihat, dan ujung2nya mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.. Padahal, kesalahan tersebut bisa berakibat amat fatal. Benar bisa jadi salah dan salah bisa jadi benar.

Nah, sekarang khan teknologi udah makin maju, dan ada teknologi yang namanya recorder (bukan suling yang dimainin pas SD), video, tv, dsb. Nah, alat2 itu memungkinkan untuk melihat tayangan ulang dari suatu kejadian. Bahkan bisa melihat dari berbagai sudut yang berbeda untuk dapat gambar yang paling pas. Bukan hanya itu, masalah bola in atau out juga bisa diketahui.

Ada beberapa olahraga yang menggunakan teknologi ini dan memperbolehkan instant replay dalam pengambilan keputusan dalam suatu pertandingan, contohnya adalah american football, ice hockey *hoki es? sounds weird =p*, dan tenis. contoh lain dan detilnya bisa dilihat di sini.

Metode pemakaian dari instan replay itu bermacam2.. ada yang musti 'protes' dulu, ada juga yang tidak.. untuk yang pake 'protes', diberi batas berapa banyak dia boleh protes. Kalo kebanyakan juga khan malah mengganggu jalannya pertandingan.

Nah, digunakannya metode instant replay dalam pengambilan keputusan pasti mengundang kontroversi. Mungkin dianggap bisa mengganggu ritme permainan, buang2 waktu, atau apalah. Contohnya terjadi dalam cabang tenis yang baru mencoba menerapkannya tahun ini pada turnamen2 di Amerika Serikat. Banyak yang protes dan pesimis dengan dilakukannya instant replay. Tp ternyata setelah dijalankan, banyak yang merasa senang. Mereka mengatakan "that was fun" dan berpendapat bahwa dengan menggunakan instant replay, mereka tidak khawatir lagi akan bad call (salah keputusan). Kalo abis mendapat bad call, pemain biasanya suka ga konsen dan kehilangan ritme. Apalagi kalo bad call berkali2, pasti bakal ngerasa dicurangin. Nah, dengan instant replay, kalo protes mereka terbukti benar, pastilah seneng. Kalo gagal, paling tidak mereka tahu bahwa itu bukan bad call, sehingga mereka bisa fokus melanjutkan permainan.. Kalo udah bener, mo diapain coba?

Tapi, masih ada banyak cabang olahraga yang tidak/belum menerapkan instant replay dalam pengambilan keputusan. Kenapa ya? Walau terkadang tetap ada kontroversi, tapi menurutku instant replay itu oke2 aja.. Apa ada alasan khusus tentang jeleknya instant replay? Hmm, ga tau juga sih.. Gw tidak mengkajinya, hehe..

Oya, judulnya sepertinya lebih tepat kalo What They See Is What You Get.. Karena yang mengambil keputusan khan biasanya ada beberapa orang.

No comments:

Blog Archive

About me

  • M.Rabindra Surya aka Arya aka Rabz
  • Male
  • CSUI
  • Twenty
  • Maaf kalo ada postingan dengan bahasa Inggris kacaubalau. Lagi belajar ^^"