Ungkapan Permadi yang dianggap tak senonoh itu: "Komisi sudah menyampaikan sikap dalam rapat kemarin. Kalau sekarang mengembalikan masalah ini kepada komisi kemudian komisi mengembalikan kembali kepada paripurna, lalu paripurna mengembalikan ke komisi, kita sama saja bero****". Setelah jeda beberapa saat Permadi melanjutkan: "Ini seperti bero****. Naik turun, naik turun, tidak ada keputusan, akhirnya lemas sendiri".
My comment:
Ancur banget sih ngomongnya??
Bisa ngga sih ngomong dengan bahasa yang lebih halus.. Wakil rakyat/Anggota Dewan, koq ngomongnya masih kayak gitu?? Emang ga ada istilah yang lebih bagus??? Dalam rapat paripurna yang disiarin di TV aja bisa kayak gitu. Koq bisa2nya make istilah itu. Apa hal itu yang slalu ada di pikirannya dia ya??
Gw bingungnya kalo dikritik, pasti dia bakal bilang: "Nah, gini khan di Indonesia. Orang ngomong jujur malah dikritik. Ternyata kebebasan berpendapat udah masih belum ada."
Padahal khan walau bebas berpendapat, ada kode2 moral dan etika yang harus dipenuhi. Kalo ngga, orang bisa ngomong seenak udel mereka..--emang udelnya enak ya?-- =P
No comments:
Post a Comment