Guru

OR vs Math

Waktu SMA dulu, ada seorang guru penjaskes yang bercerita ke murid2, bahwa di ruang guru sering terjadi "perang kata" antara guru penjaskes dan guru matematika. Guru matematika yang duluan menyindir, "guru penjaskes itu kasian yah. Ngitungnya sampe delapan mulu, dan ga nambah2".. terus guru penjaskes membalas, "daripada guru matematika. dari zaman dulu sampe sekarang kerjanya nyari si x melulu."
ahahaha, guru2ku itu ya..


Guru SD

Tadi bunda bilang kepadaku, "Ya, ada salam".. Dan ternyata salam itu dari salah seorang guru SD ku yang bernama Bu Wahyu. Katanya bunda bertemu dengannya saat di dalam angkot.

Yang mengejutkan adalah, ternyata Bu Wahyu itu hafal bahwa bunda itu adalah orang tua mantan muridnya dulu. Bukan itu saja, bahkan Bu Wahyu itu tahu persis bahwa bunda adalah orang tua dari saya dan adik saya.. Ckckck..

Salut banget sama Bu Wahyu. Bisa hafal sampai segitunya. Padahal udah lama banget, sekitar 8 tahunan ga kontak2an. Dan lagi ya, taulah murid SD itu segitu banyaknya. Kok bisa ya sampai hafal begitu. And honestly unfortunately, bahkan saya udah agak lupa sama Ibu itu. Karena saya ga pernah diajar beliau. Nah, makin salutlah gw. Kok beliau bisa afal ya sama murid yang bahkan ga pernah diajar langsung?

Sampai2 saya membuat dugaan bahwa beliau mempunya Indera ke- 6.. Sebenernya beliau ga hafal, cuma bisa membaca pikiran bunda akan siapa nama anaknya.. Huahaha..

Saya suka salut sama guru2 itu. Mereka melihat anak2 didiknya berubah dan berkembang. Mereka sendiri? They'll always be a teacher, atau yaa jadi kepala sekolah mungkin. Atau mungkin jadi pengusaha kl mereka buat usaha sendiri. Kebahagiaan mereka adalah melihat anak didiknya berhasil dan berguna.


----
Hmm, kebetulan sekali postingan ini deket sama Hari Guru, yaitu tanggal 25 November kemarin (eh, betul khan?). Selamat hari guru untuk semua (baca: sebagian besar, krn ada jg yang ngawur) guru-guru Indonesia. Semoga cemerlangnya masa depan bukan hanya untuk murid2mu.